Rabu, 26 November 2014 |
1 komentar
Sebelum terjadi kesalahpahaman, sebelumnya
perlu dicatat bahwa tulisan ini bukan untuk menyatakan kebencian pada guru-guru
atau para penyusun kurikulum negeri ini. Sebab mungikin kita semua hanyalah korban
perang pemikiran. Bentuk penjajahan era modern. Tak dapat disangkal bahwa untuk
sampai pada pemahaman ini, guru-guru dari TK sampai kuliah memegang andil besar
dalam hidupku. Oleh sebab itu, terima kasih tak terhingga saya haturkan pada
segenap pendidik yang telah mengorbankan tenaga dan pemikiran untuk anak
didiknya. Hanya saja, sangat disayangkan jika di negeri dengan umat muslim
terbanyak pengetahuan tentang Islam menjadi hal yang terpinggirkan dalam
kurikulum. Pendidikan agama ditempatkan jauh dibawah ilmu-ilmu sains dan
sedikit mendapatkan perhatian.
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada
Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di
antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang
fasik.” (TQS Âli ‘Imrân, 3: 110)
Ayat
ini hampir tak pernah aku ketahui. Selama menempuh pendidikan dijenjang SD,
SMP, SMA, bahkan kuliah, hampir tak ada kebanggaan pada diriku sebagai bagian
dari kaum muslim. Pada masa SMA, tak pelak muncul pertanyaan:
Apakah
benar Islam itu agama rahmatan lil alamin?
Apakah
benar umat Islam adalah umat terbaik?
Kenapa
dalam buku-buku pelajaran,non muslim terus yang menonjol?
Kadang terbersit keraguan tentang
Islam sebagai rahmatan lil alamin, terlebih di kampung tidak ada kajian-kajian
keagamaan yang dapat menjadi jawaban atas keraguan ini. Ilmu-ilmu yang
diajarkan di bangku sekolah pun tak dapat menjawabnya justru semakin menambah
keraguan ini. Pertanyaan-pertanyaan pun muncul, dimana rasa banggaku jika umat
Islam tak pernah memberikan sumbangsih dalam percaturan sejarah dunia? Belum
lagi berbagai stigma negative yang begitu subur menimpa umat muslim. astagfirullahaladzim
Alhamdulillah Allah SWT mengaruniakan nikmat yang lebih indah dari dunia dan seisinya yaitu nikmat Iman dan Islam. Memberiku
kesempatan untuk mengenal lebih jauh agama yang mulia ini. Hingga sedikit demi
sedikit tirai keraguan tersebut tersibak dan menampilkan suatu epik sejarah
yang akan membuat muslim bangga dan berucap Subhanallah. Bagian sejarah dimana ketika aturan Allah SWT menjadi satu-satunya acuan dalam menjalani kehidupan. Hal inilah yang harus membuat kita merasa tertantang untuk kembali menjadi bukti bahwa umat Islam
adalah umat terbaik.
Dulu….!!!!!
Pelajaran agama merupakan pelajaran
yang paling membosankan dan dapat dipastikan seluruh siswa akan merasa malas dan
mengantuk saat pelajaran agama. Belum lagi waktu yang hanya 1atau 2 jam saja. Hasilnya
adalah sholat akan dilakukan jika ada praktek atau ulangan. Siswa akan rajin
shalat tarwih, puasa, membaca Al-Quran jika guru memerintahkan untuk membuat
buku jadwal kegiatan ramadhan. Selebihnya tak ada kegiatan yang mencerminkan
kesadaran beragama terlebih jika orang tua juga tak mau ambil pusing dengan hal
ini.
Saat kita membahas tentang asal-usul
manusia, maka kita akan diperhadapkan pada silang pendapat antara teori agama
dan teori evolusi. Akhirnya benih sekulerisme (pemisahan antara kehiduapan
sosial dan agama) mulai ditumbuhkan dengan mengatakan bahwa kalau mau ikut
agama berarti manusia diciptakan oleh Allah SWT, sedangkan kalau mau ikut teori
evolusi berarti manusia itu berasal dari sup purba yang simsalabim jadi
berbagai macam kelompok binatang yang salah satunya adalah kera dan simsalabim
lagi jadilah manusia.
Tentu saja ini menimbulkan kerancuan
berpikir, apalagi jika dijejalkan dalam otak anak SMA yang masih labil.
Bertolak dari sini bahkan ada muslim yang berpikir bahwa sepertinya ajaran agama
itu salah dan sains lah yang benar. Keyakinan akan semakin bertambah ketika
melihat kemajuan dunia barat saat ini. Inilah akibatnya jika akidah tak diterapkan
sejak dini.
Fiiska, kimia, sejarah, dan ilmu-ilmu
lainnya begitu apik menampilkan sosok non muslim sebagai agen-agen perubahan
dunia dalam tonggak sejarah perputaran zaman. Hampir tak ditemukan ilmuwan atau
tokoh muslim dalam setiap pelajaran. Mungkin para penyusun kurikulum lupa atau dipaksa
lupa bahwa lmuwan muslim lah yang menjadi fondasi penemuan-penemuan modern.
Dalam buku sejarah, kita akan
disuguhkan pembahasan tentang Romawi dan Persia sebagai kekuatan adidaya dunia.
Tapi tak pernah ada yang membahas bahwa kedua adidaya ini takluk dibawah kekuasaan
Islam pada masa Khilafah. Kita tak pernah tahu bahwa masa kejayaan Persia harus
kandas di tangan Saad Bin Abi Waqash dan kejayaan Romawi kandas ditangan
Muhammada Al Fatih.
Bagaimana pula buku PKN menjelaskan
secara terperinci system demokrasi yang bahkan dinegara asalnya tak dipakai.
Sebuah sistem yang hanya menimbukan kehancuran demi kehancuran. Sedangkan sistem
khilafah yang digunakan oleh pemerintahan Islam selama 13 abad atau sekitar 1300,
hanya meyisakan 200 kasus kriminal pada akhirnya. Tak pernah sedikit pun tersirat.
Sungguh ironis.
Kini….!!!
Aku
Tahu….!!!
Jauh sebelum ahli kimia barat bernama
John Dalton (1766-1844) mencetuskan teori molekul kimia, pada abad ke 8,
seorang ilmuwan muslim bernama Jabir bin hayyan telah menemukan dan mengenalkan
disiplin ilmu kimia. Hebatya lagi, penemuan dan eksperimennya yang telah
berumur 13 abad ternyata hingga kini masih tetap dijadikan sebagai rujukan.
Dalam tulisan Max Mayerhaff, disebutkan bahwa jika ingin mencari akar pengembangan
ilmu kimia di daratan Eropa, carilah langsung melalui karya-karya Jabiir Bin Hayyan.
Ilmuwan yang hafal Al-Quran dan banyak hadits serta memahami nahwu, sharaf,
fiqh, dan bahasa.
Pemikiran Ibnu Bajah dalam bdang
fisika banyak mempengaruhi fisikawan barat pada abad pertengahan seperti Galileo
Galilei. Tak heran jika hukum yang ditemukannya sangat mirip dengan yang dipaparkan
oleh Galileo Galilei. Ibnu Bajah jugalah yang banyak mempegarui pemikiran
Thomas Aquinas dalam mengenali analisis gerakan.
Masih banyak lagi yang tak bisa
dipaparkan satu persatu dalam tulisan ini. Jika ingin mengetahui lebih banyak,
anda bisa membaca buku ORANG-ORANG MUSLIM BERJASA BESARA PADA DUNIA karya Imam
Ahmad Ibnu Nizar
Kemenangan atas Romawi dan Persia telah
lebih dulu disabdakan Rasulullah dalam hadistnya, sehingga sepeninggal
Rasulullah SAW para pemimpin berlomba-lomba untuk meraih kemuliaan membuktikan ucapan sang
Nabi.
“kota
konstantinopel itu sungguh akan ditaklukkan (oeh umat Islam ) pemimpin yang
menaklukannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada dibawwah
komandonya adalah sebaik-baik pasukan". (HR Ahmad)
“sekelompok
kaum muslimin atau mukminin akan mengambil alih khazanah keluarga Persia yang
berada dalam istana putih". (HR Muslim)
Kaget??
Sama.
Inilah sejarah tersembunyi atau lebih
tepatnya disembunyikan dalam bingkai kurikulum. Dalam setiap kurikulum, ajaran
Islam dikikis sedikit demi sedikit bahkan “pacaran” yang diharamkan dalam Islam
menghias salah satu buku pelajaran yang digunakan saat ini. Euforia dunia barat
dan kekaguman akan ilmuwan-ilmuwan non muslim menyeret kita untuk berusaha sekuat
tenaga menuntut ilmu dikampus-kampus sekuler. Tak ada yang salah dengan
menuntut ilmu, bahkan dalam Islam menunutut ilmu wajib bagi pria dan wanita. Namun
landasan Iman dan Islam yang kokoh harus
menjadi fondasi utama sebelum melepas seorang anak untuk berkelana mengumpulkan
ilmu. Jika tdak, maka tak ayal, mereka hanya akan menjadi ilmuwan kosong tak
bermoral. Berapa banyak elit bangsa jebolan universitas ternama baik dalam
maupun luar negeri terjerat kasus kriminal.
Apakah
kita hanya akan berdiam diri???
Saatnya
memulai langkah untuk kembali menjadi bukti bahwa umat Islam adalah umat
terbaik.
Memberikan pemahaman-pemahaman dasar
Islam kepada remaja yang kini menjadi sasaran empuk serangan perang pemikiran. Tak
lupa pula kita mengingatkan akan kejayaan generasi ilmuwan Islam sehingga
generasi nantiya tak lagi terseret euforia ilmu sekuler tanpa landasan iman
yang kuat. Melainkan terseret dalam arus ilmu berlandaskan Al-Quran. Syukron jazakumullah
untuk penulis-penulis yang telah membuatku
mengetahui keadaan ini.
Ustadz
Felix Y Siauw melalui bukunya Beyond the inspiration
Habiburrahman
El Shirazy dalam bukunya Api tauhid
Imam
Ahmad Ibnu Nizr dalam bukunya Orang-orang muslim berjasa besar pada dunia.
Semoga Allah SWT meridhoi langkah kita
menjadi agen pengubah sejarah untuk mengarahkan generasi Islam selanjutnya menjadi
generasi limuwan berakhlak Al –Quran. Mari kita buktikan bahwa umat Islam lah umat
terbaik sebagaimana firman Allah SWT dan menjadi umat yang diakui oleh
Rasulullah sebagai umatnya.